Beranda | Artikel
Apa Itu Jihad?
Rabu, 28 November 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Qatadah

Apa Itu Jihad merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Qatadah dalam pembahasan Syarah Umdatul Ahkam. Kajian ini disampaikan pada 29 Muharram 1440 H / 09 Oktober 2018 M.

Download mp3 yang sebelumnya: Jihad di Jalan Allah

Kajian Tentang Apa Itu Jihad – Syarah Umdatul Ahkam

وَعَنْ سهل بنِ سَعْدٍ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قََالَ:

رِبَاطُ يَوْمٍ فِي سَبِيْلِِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا عَلََيْهَا، وَمَوْضِعُ سَوْطِ أَحَدِكُمْ مِنَ الجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا عَلََيْهَا، وَالرَّوْحَةُ يَرُوحُهَا العَبْدُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ تََعَالَى، أَوْ الغَدْوَةُ، خَيْرٌ مِنَ الدُّنْياَ وَمَا عَليْهَا .

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhuma yang berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Berjaga sehari di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Tempat cambukan seorang dari kalian di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dan, berangkat di sore hari untuk berjihad di jalan Allah atau di pagi hari lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (Muttafaq ‘alaih)

Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang keutamaan jihad.

Lalu penulis membawakan hadits yang ketiga, yaitu hadits Abu Hurairah radhiyallahu ta’ala ‘anhu, 

تَضَمَّنَ اللَّهُ لِمَنْ خَرَجَ فِي سَبِيلِهِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَإِيمَانًا بِي وَتَصْدِيقًا بِرُسُلِي فَهُوَ عَلَيَّ ضَامِنٌ أَنْ أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ أَرْجِعَهُ إِلَى مَسْكَنِهِ الَّذِي خَرَجَ مِنْهُ نَائِلًا مَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ

Allah menjamin bagi orang yang berjihad di jalan-Nya dan dia tidak keluar kecuali karena ingin jihad di jalan-Ku, dia beriman kepada-Ku, dan membenarkan para rasul-Ku, maka Aku menjamin akan memasukkannya ke dalam surga atau mengembalikannya pulang ke rumahnya dengan membawa pahala dan ghanimah” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits selanjutnya adalah hadits dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ مَكْلُومٍ يُكْلَمُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاللهُ أَعْلَمُ بِمَنْ يُكْلَمُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَجُرْحُهُ يَثْعَبُ دَمًا اللَّوْنُ لَوْنُ دَمٍ وَالرِّيحُ رِيحُ مِسْكٍ

Tidak ada luka yang terluka di jalan Allah dan Allah maha tahu siapa yang terluka di jalan Allah kecuali datang pada hari kiamat dalam keadaan lukanya mengeluarkan darah, warnanya warna darah tetapi wanginya wangi misk (minyak kasturi)” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam ketiga hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang keutamaan berjihad dijalan Allah dan pahala yang didapatkan oleh orang-orang yang berjihad dijalan Allah. Mereka berperang dijalan Allah subhanahu wa ta’ala.

Ribath

Ribath adalah memperhatikan musuh. Menjaga kaum muslimin dan menjaga teritorial negara Islam. Jadi fungsi utama ribath ada dua sisi. Pertama adalah menjaga perbatasan negara Islam. Hal ini untuk menciptakan kestabilan, kedamaian, hak yang dimiliki. Kedua, menjaga kedamaian dan ketentraman darah kaum muslimin.

Ribath ini, terkadang juga memiliki makna tetapnya seseorang dalam ketaatan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan dalam sebuah hadits, tentang keutamaan menyempurnakan wudhu. Wudhu sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya.

إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ

Menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah mendirikan shalat. Itulah kebaikan (yang banyak).” (HR. Muslim)

Tapi yang dimaksud ribath dalam pembahasan ini adalah dalam kondisi memperhatikan musuh atau berjaga. Simak penjelasannya pada menit ke – 11:05

Download dan Simak Serta Sebarkan mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Apa Itu Jihad – Syarah Umdatul Ahkam


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45283-apa-itu-jihad/